Nilai Gizi Ikan Sapu-Sapu, Kalahkan Ikan Nila dan Lele Dumbo

Yusuf Bimbi
Oleh -
5
Ikan Sapu-Sapu / Ikan Kapal

Nilai Gizi ikan Sapu-Sapu / Ikan Kapal ternyata lebih tinggi dari ikan Nila, Lele Dumbo, Ikan Kerapu dan Ikan kakap merah serta ikan lainnya.

Berikut petikan gizi ikan sapu-sapu.
Sumber :  http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/


 


Berdasarkan data base nilai gizi ikan  balai besar riset pengolahan produk  dan Bioteknologi, jumlah protein ikan sapu-sapu per 100 gram sebanyak 19,71 dengan kadar lemak 1,73, angka ini mengalahkan ikan nila dengan protein, 18,8, lele jumbo dengan protein 18, 2 Kerapu, 16, 97, Kakap merah, 17,82 dan cumi-cumi blanakan 16,31.

Ikan sapu-sapu utamanya di Lombok Timur hampir selalu di buang-buang. Padahal kalau dibandingkan dengan harga ikan yang nilai gizinya lebih rendah, justru ikan itu harganya lebih tinggi.

Kita bandingkan dengan harga ikan Kerapu Macan seperti dilansir Kontan.co.id,  yang harganya bisa mencapai harga Rp. 400.000,- perkilogram, Gila kan. Wah kalau harganya sampai segini bisa dapat ikan kapal 2 bakul.

Memang banyak media mengatakan daging  ikan sapu-sapu banyak tercemar karena senang makan lumpur, tapi itu untuk ikan sapu-sapu yang menghuni sungai-sungai di jakarta yang penuh limbah pabrik. Kita tahu di sana memang pencemaran besar-besaran terjadi di sungai-sungai besar apalagi kecil.

Kalau di Lombok mana ada Pabrik, apalagi di Lombok timur, Insya Allah ikan kapalnya aman di makan. Meski begitu bukan berarti saya menganjurkan anda untuk makan ikan kapal. Orang mengatakan saya hanya memakan apa yang saya suka meski saya tahu hal itu memiliki gizi tinggi.

Contohnya banyak orang tidak makan daging ayam maupun kambing, tidak makan telur ataupun tahu dan yang lainnya, alasannya sederhana saja. Kasihann.

Nah lanjut, bagi anda yang berniat mengkonsumsi ikan jenis ini, tidak mengapa, saya sendiri sering membuatnya menjadi lauk saat saya di Lotim dahulu kalau kebetulan air sungai lagi agak kering.

Saya biasanya pergi menangkap ikan kapal yang besar-besar untuk dijadikan lauk. Mula-mula saya menangkapnya, kemudian memotong siripnya yang besar dan panjang, membersihkan kotorannya, lalu merebusnya dengan air mendidih.

Setelah itu baru saya kuliti dan mengambil daginya saja. Dagingnya terlihat keras dan berwarna agak putih. Baunya juga khas. Setelah itu baru dagingnya digoreng lagi, kemudian dibikn sambal. Wah enaknya. Bener deh gak ngarang cerita.








Posting Komentar

5Komentar

Komentar Anda

  1. Selain di goreng biasa nya ikan sapu2/ikn kapal itu di nasak apa???

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya bisa dimasak apa saja seperti ikan lainnya. Cuma karena kulitnya agak keras makanya agak sulit mengambil dagingnya. Kalau mau masak ikan kuning bisa. Tinggal potong siripnya, potong kepalanya, lalu belah langsung. Nanti baru bisa diambil dagingnya..

      Hapus
  2. Saya termasuk orang yang tidak suka makan unggas atau hewan ternak yang dipeliharaan sendiri dengan alasan "karena kasihan" hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak juga orang yang seperti itu. Ndak bisa makan, ayam, kambing dan kerbau. Katanya kasian liatnya saat dipotong

      Hapus
  3. Pak.. Berapa persen kah kandungan air dan protein telur sapu sapu

    BalasHapus
Posting Komentar